BUMDes Candragati Sirandu
Dukung Ketahanan Pangan Nasional Melalui Tebar 10.000 Benih Ikan Nila Sistem
Bioflok
Langkah Nyata Desa Sirandu
Wujudkan Ketahanan Pangan Berbasis Inovasi Teknologi
Jumat 17 Oktober 2025, Dalam
upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dan melakasanakan salah satu program
pemerintah melalui Dana Desa 20 persen, BUMDes Candragati Sirandu, yang
berada di Desa Sirandu, Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga,
melaksanakan kegiatan penebaran 10.000 benih ikan nila menggunakan teknologi
sistem bioflok. Program ini menjadi tonggak penting bagi desa dalam
mengembangkan sektor perikanan berbasis teknologi ramah lingkungan serta
meningkatkan ekonomi masyarakat melalui potensi sumber daya air desa.
Kegiatan ini dilaksanakan di 10
unit kolam bioflok, dengan penebaran 1.000 ekor ikan per kolam.
Total anggaran kegiatan mencapai Rp180.862.800, bersumber dari 20%
Dana Desa untuk ketahanan pangan tahun 2025 sebesar Rp208.277.800. kemudian
Rp27.415.000 dimanfaatkan untuk program tematik pertanian berupa
budidaya jagung manis sebagai bentuk diversifikasi pangan desa.
Camat Karangjambu: BUMDes
Candragati Sirandu Jadi Teladan Bagi Desa Lain
Dalam sambutannya, Camat
Karangjambu, Puji Muhlisun, menyampaikan apresiasi atas langkah BUMDes
Candragati Sirandu yang menjadi BUMDes pertama di Kecamatan Karangjambu—yang
terdiri dari enam desa—yang telah melaksanakan launching penebaran benih
ikan nila sistem bioflok.
“BUMDes Candragati Sirandu
menjadi pelopor di bidang ketahanan pangan dan inovasi teknologi budidaya ikan.
Semoga langkah ini bisa menjadi inspirasi bagi BUMDes lain untuk berinovasi,
sehingga dapat memberikan Pendapatan Asli Desa (PAD) dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat,” ujar Camat Karangjambu.
Beliau menambahkan, sinergi
antara pemerintah desa, BUMDes, dan masyarakat harus terus dijaga agar
keberlanjutan program ini dapat terwujud secara nyata di lapangan.
Sistem Bioflok: Solusi Modern
untuk Efisiensi Budidaya Ikan
Apa Itu Sistem Bioflok?
Sistem bioflok merupakan teknologi
budidaya ikan yang mengandalkan proses biologis dengan bantuan
mikroorganisme (bakteri probiotik) untuk mengolah limbah organik seperti
sisa pakan dan kotoran ikan menjadi flok, yaitu gumpalan mikroba yang
bisa dikonsumsi ikan sebagai sumber nutrisi tambahan.
Teknologi ini terbukti efektif
meningkatkan efisiensi pakan, menekan biaya produksi, menjaga kualitas air, dan
ramah lingkungan. Oleh karena itu, sistem bioflok menjadi pilihan tepat bagi
desa-desa yang ingin mengembangkan budidaya ikan berkelanjutan dengan
hasil optimal.
Manfaat dan Keunggulan Sistem
Bioflok
- Hemat Pakan dan Air – Limbah organik diubah
menjadi makanan alami ikan, serta air tidak perlu sering diganti.
- Pertumbuhan Ikan Lebih Cepat – Nutrisi
tinggi dari flok mendukung peningkatan berat ikan secara signifikan.
- Produktivitas Tinggi – Dapat menampung ikan
lebih banyak dibanding sistem konvensional.
- Ramah Lingkungan – Mengurangi polusi dan
menjaga keseimbangan ekosistem perairan.
- Cocok untuk Skala Desa – Biaya investasi
terjangkau dan mudah diterapkan dengan pelatihan dasar.
Dengan sistem ini, BUMDes
Candragati Sirandu menargetkan peningkatan hasil panen yang maksimal, sekaligus
memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara budidaya ikan modern yang
efisien dan berdaya saing.
Dukungan DKPP, Pendamping
Desa, dan Tokoh Masyarakat
Peluncuran program ini juga
mendapat dukungan dari berbagai pihak, antara lain Dinas Ketahanan Pangan
dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Purbalingga, Tenaga Ahli Pemberdayaan
Masyarakat (TA PM), Pendamping Desa, Pendamping Lokal Desa, Babinsa,
Bhabinkamtibmas, serta tokoh masyarakat Desa Sirandu.
Direktur BUMDes Candragati
Sirandu dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ketahanan pangan ini
menjadi landasan strategis agar BUMDes berperan aktif dalam menyediakan
pasokan ikan untuk wilayah Kabupaten Purbalingga.
“Kebutuhan ikan di wilayah kita
mencapai sekitar 6,9 ton, sementara yang terpenuhi baru sekitar 6,4 ton. Dengan
adanya budidaya bioflok ini, kami berharap BUMDes Candragati Sirandu bisa ikut
menutup kekurangan pasokan tersebut,” ujarnya.
Program Tematik Pertanian
Jagung Manis
Selain sektor perikanan, BUMDes
Candragati Sirandu juga melaksanakan program tematik pertanian berupa
budidaya jagung manis di lahan seluas 0,5 hektare. Program ini bertujuan
untuk memperluas cakupan ketahanan pangan desa dan mendukung diversifikasi
pangan berbasis potensi lokal.
Melalui sinergi antara sektor perikanan
dan pertanian, Desa Sirandu diharapkan menjadi contoh desa mandiri
pangan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menghasilkan
produk unggulan yang bernilai jual tinggi.
Musyawarah dan Transparansi
Jadi Kunci Sukses Program
Kepala Desa Sirandu menyampaikan
bahwa seluruh program ini telah melalui tahapan musyawarah desa (Musdes)
serta disepakati bersama masyarakat sesuai dengan aturan perundang-undangan
yang berlaku.
“Kami memastikan seluruh kegiatan
ketahanan pangan ini berjalan transparan, partisipatif, dan memberikan manfaat
langsung bagi warga. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi model pembangunan
ekonomi berbasis potensi desa,” ungkap Kepala Desa Sirandu.
Kesimpulan
Program ketahanan pangan yang
dilaksanakan oleh BUMDes Candragati Sirandu melalui budidaya ikan nila sistem
bioflok dan budidaya jagung manis merupakan langkah strategis dalam mewujudkan desa
tangguh pangan dan ekonomi mandiri.
Dengan dukungan penuh dari
pemerintah kecamatan, DKPP, serta masyarakat, Desa Sirandu diharapkan mampu
menjadi sentra perikanan dan pertanian berkelanjutan di wilayah
Purbalingga, sekaligus memberikan PAD dan lapangan kerja baru bagi
warganya.
Tag:
#KetahananPangan
#BUMDesCandragatiSirandu #Bioflok #IkanNila #Purbalingga #DesaSirandu
#Karangjambu #PertanianDesa #JagungManis #BUMDesInovatif #PembangunanDesa
Penulis:
Editor: Tim Redaksi InfoKopas Terkini
Tanggal Publikasi: 17
Oktober 2025
Lokasi: Desa Sirandu,
Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga